No products in the cart.
Ukhuwah Islamiyah: Menghidupkan Persaudaraan Sejati di Era Modern

Pendahuluan
Umat Islam dikenal dengan ajaran penuh kasih sayang, persaudaraan, dan solidaritas. Salah satu nilai inti yang ditekankan dalam Islam adalah ukhuwah Islamiyah, yaitu persaudaraan sesama Muslim yang dilandasi oleh keimanan. Nilai ini bukan sekadar slogan, melainkan sebuah amalan yang diwariskan oleh Rasulullah ﷺ dan para sahabat.
Di era modern saat ini, ukhuwah Islamiyah menjadi semakin relevan, terutama ketika umat dihadapkan pada berbagai tantangan: perbedaan pendapat, fitnah media sosial, kesenjangan ekonomi, hingga ujian perpecahan di tengah umat. Maka, membangkitkan kembali semangat ukhuwah adalah salah satu jalan menuju kejayaan Islam.
Makna Ukhuwah Islamiyah
Secara bahasa, “ukhuwah” berarti persaudaraan, sedangkan “Islamiyah” berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan Islam. Maka, ukhuwah Islamiyah adalah persaudaraan yang dibangun di atas dasar keimanan kepada Allah ﷻ.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.”
(QS. Al-Hujurat: 10)
Ayat ini menegaskan bahwa persaudaraan dalam Islam bukanlah hubungan yang dibatasi oleh ikatan darah, ras, atau kebangsaan, tetapi dilandasi oleh iman yang sama.
Kisah Inspiratif Ukhuwah di Zaman Rasulullah ﷺ
Salah satu contoh paling indah dalam sejarah Islam tentang ukhuwah Islamiyah adalah kisah Muhajirin dan Anshar.
Ketika Rasulullah ﷺ hijrah dari Makkah ke Madinah, kaum Muhajirin meninggalkan semua harta benda mereka demi menjaga keimanan. Di Madinah, mereka disambut oleh kaum Anshar dengan penuh keikhlasan. Bahkan, kaum Anshar menawarkan separuh harta mereka kepada kaum Muhajirin.
Salah satu kisah terkenal adalah antara Sa’ad bin Rabi’ (Anshar) dan Abdurrahman bin Auf (Muhajirin). Sa’ad menawarkan setengah dari harta dan istrinya kepada Abdurrahman. Namun, Abdurrahman dengan penuh kemandirian menolak tawaran itu dan hanya meminta ditunjukkan jalan menuju pasar. Dengan kerja keras, Abdurrahman kemudian menjadi salah satu sahabat terkaya yang dermawan.
Kisah ini menunjukkan betapa ukhuwah Islamiyah mengajarkan keikhlasan, pengorbanan, dan kasih sayang yang sejati.
Hikmah Ukhuwah Islamiyah
Ada banyak hikmah yang terkandung dalam ukhuwah Islamiyah, di antaranya:
- Menguatkan Persatuan Umat
Persaudaraan menjadikan umat Islam bersatu menghadapi tantangan zaman, sebagaimana firman Allah: “Dan janganlah kamu bercerai-berai…” (QS. Ali Imran: 103). - Meningkatkan Rasa Empati
Rasulullah ﷺ bersabda: “Perumpamaan kaum Mukminin dalam cinta dan kasih sayang adalah seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh sakit, seluruh tubuh ikut merasakan sakit.” (HR. Bukhari-Muslim). - Menghapus Sifat Egois
Dengan ukhuwah, seorang Muslim belajar untuk mendahulukan kepentingan orang lain di atas dirinya. - Menjadi Pondasi Kebangkitan Umat
Tidak ada kejayaan Islam tanpa persatuan. Ketika umat tercerai-berai, musuh mudah memecah belah.
Tantangan Ukhuwah di Era Modern
Di era digital, umat Islam dihadapkan pada berbagai ujian ukhuwah:
- Perbedaan Mazhab dan Pendapat yang kadang memicu perpecahan.
- Media Sosial yang sering menjadi ladang fitnah, hoaks, dan ujaran kebencian.
- Kesenjangan Ekonomi antara si kaya dan si miskin.
- Individualisme akibat gaya hidup modern yang lebih mementingkan diri sendiri.
Jika tidak diantisipasi, tantangan-tantangan ini bisa melemahkan ukhuwah Islamiyah.
Cara Menghidupkan Ukhuwah Islamiyah di Era Modern
- Menjaga Lisan dan Media Sosial
Jangan mudah menyebarkan kebencian atau fitnah. Gunakan media sosial untuk menyebar kebaikan. - Mengutamakan Persamaan, Bukan Perbedaan
Perbedaan adalah rahmat. Jangan menjadikannya alasan untuk berpecah belah. - Aktif dalam Kegiatan Sosial
Membantu fakir miskin, mendukung pendidikan anak yatim, dan berbagi dalam masyarakat adalah wujud nyata ukhuwah. - Menghidupkan Majelis Ilmu
Dengan ilmu, umat akan tercerahkan dan tidak mudah diadu domba. - Meneladani Rasulullah ﷺ dan Sahabat
Kisah Muhajirin dan Anshar adalah teladan sepanjang masa.
Ukhuwah sebagai Pondasi Peradaban
Islam tidak hanya berdiri di atas ibadah ritual, tetapi juga pada aspek sosial. Ukhuwah Islamiyah menjadi pondasi bagi lahirnya peradaban Islam yang agung.
Di masa Rasulullah ﷺ, ukhuwah melahirkan kekuatan yang mampu menaklukkan hati dan dunia. Dari Madinah, ukhuwah Islamiyah menyatukan berbagai suku yang sebelumnya saling bermusuhan, hingga kemudian meluas menjadi kekuatan besar di berbagai wilayah.
Maka, jika umat Islam ingin kembali bangkit, menghidupkan ukhuwah adalah kuncinya.
Penutup
Ukhuwah Islamiyah adalah salah satu nikmat terbesar yang Allah anugerahkan kepada umat Islam. Ia bukan hanya sejarah, tetapi sebuah kewajiban yang harus terus dihidupkan.
Mari kita jadikan ukhuwah sebagai jalan untuk memperkuat umat, menumbuhkan kasih sayang, dan bersama-sama menggapai ridha Allah.
Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:
“Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Ia tidak menzaliminya dan tidak menyerahkannya (kepada musuh). Barang siapa memenuhi kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya.”
(HR. Bukhari dan Muslim).