No products in the cart.
Adab Menuntut Ilmu dalam Islam: Bekal Santri Pondok Tahfidz

Pendahuluan
Dalam Islam, menuntut ilmu adalah ibadah. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”
(HR. Muslim)
Namun, ilmu tidak hanya diukur dari banyaknya yang dihafal atau dipahami. Ilmu harus disertai adab agar bermanfaat. Imam Malik pernah berkata kepada Imam Syafi’i:
“Pelajarilah adab sebelum mempelajari ilmu.”
Bagi para santri di pondok tahfidz, adab menjadi pondasi. Tanpa adab, ilmu yang dipelajari bisa menjadi bumerang tidak membawa cahaya, bahkan bisa menjadikan seseorang sombong.
Mengapa Adab Itu Penting?
Adab adalah tata krama dan akhlak mulia dalam berinteraksi, baik dengan guru, teman, maupun ilmu itu sendiri. Tanpa adab, ilmu bisa hilang keberkahannya. Contoh nyata terlihat pada sejarah para ulama. Mereka selalu menekankan adab kepada murid-muridnya sebelum memasuki pelajaran.
Ketika seorang santri menghormati gurunya, menjaga kebersihan, mendengarkan dengan baik, dan mengamalkan ilmunya, ia sedang menanam benih keberkahan. Ilmu yang dipelajari akan mudah diingat, dimengerti, dan diamalkan.
Tujuh Adab Menuntut Ilmu
Berikut tujuh adab utama menuntut ilmu yang bisa diterapkan para santri pondok tahfidz dan semua penuntut ilmu:
1. Ikhlas karena Allah
Niat adalah pondasi. Menuntut ilmu harus diniatkan untuk mencari ridha Allah, bukan untuk popularitas atau sekadar meraih gelar. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa menuntut ilmu untuk membanggakan diri di hadapan ulama atau untuk mendebat orang bodoh, maka ia akan berada di neraka.”
(HR. Ibnu Majah)
2. Menghormati Guru
Guru adalah wasilah ilmu. Menjaga adab terhadap guru berarti menjaga ilmu yang dipelajari. Jangan memotong pembicaraan, duduk dengan sopan, dan selalu mengucapkan salam saat bertemu.
3. Menjaga Kebersihan Diri dan Hati
Santri dianjurkan dalam keadaan suci saat belajar. Hati yang bersih dari iri, dengki, dan kesombongan akan lebih mudah menerima ilmu. Imam Syafi’i berkata bahwa ilmu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada hati yang maksiat.
4. Mendengarkan dengan Seksama
Fokus saat guru mengajar, tidak bermain-main atau melamun. Mendengarkan dengan baik akan memudahkan pemahaman. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Maka berilah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.”
(QS. Adz-Dzariyat: 55)
5. Mencatat dan Mengulang Pelajaran
Menulis adalah cara menjaga ilmu. Imam Al-Khatib Al-Baghdadi berkata: “Ilmu itu seperti binatang buruan, dan menulis adalah tali pengikatnya.”
6. Mengamalkan Ilmu
Ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah. Mengamalkan ilmu adalah bentuk rasa syukur dan akan menambah keberkahannya. Allah berfirman:
“Dan orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah, Dia akan menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka (balasan) ketakwaannya.”
(QS. Muhammad: 17)
7. Menyebarkan Ilmu
Mengajarkan ilmu kepada orang lain adalah sedekah jariyah. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sampaikanlah dariku walau satu ayat.”
(HR. Bukhari)
Peran Pondok Tahfidz dalam Menanamkan Adab
Pondok tahfidz tidak hanya menjadi tempat menghafal Al-Qur’an, tetapi juga tempat menempa akhlak. Yayasan CSJ Peduli menanamkan nilai-nilai adab ini kepada anak binaannya melalui:
- Pembiasaan salam dan doa sebelum belajar.
- Kegiatan bersih-bersih lingkungan setiap pekan.
- Program tahsin dan tadabbur Al-Qur’an agar anak memahami makna ayat.
- Pendampingan psikologis agar anak belajar dengan hati yang gembira.
Tantangan Menjaga Adab di Era Digital
Kehadiran gadget dan media sosial seringkali membuat fokus santri terpecah. Oleh karena itu, orang tua dan guru perlu bekerja sama:
- Mengatur penggunaan gadget.
- Mengajarkan etika berkomunikasi digital.
- Memberikan teladan penggunaan teknologi untuk hal positif (misalnya mendengarkan murottal atau kajian online).
Manfaat Adab Bagi Santri
Jika adab tertanam kuat, santri akan:
- Lebih mudah memahami dan menghafal Al-Qur’an.
- Memiliki akhlak yang mulia.
- Menjadi teladan di masyarakat.
- Mendapat doa keberkahan dari guru dan orang tua.
Kesimpulan
Adab adalah kunci keberkahan ilmu. Menuntut ilmu tanpa adab bagaikan menanam di tanah yang tandus. Sebaliknya, ilmu yang disertai adab akan tumbuh subur dan memberi manfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Mari kita jadikan pondok tahfidz sebagai tempat menumbuhkan generasi berilmu dan beradab.
Call to Action
Dukung program pendidikan Yayasan CSJ Peduli untuk membina santri beradab dan berilmu. Kontribusi Anda membantu mencetak generasi Qur’ani yang siap menjadi pemimpin masa depan.
Rekening Donasi:
Yayasan Cahaya Semesta Jaya Peduli
[BRI] 6802-01-035888-53-8 an Perkumpulan Cahaya Semesta Jaya
[BSI] 777 999 9755 an Cahaya Semesta Jaya
Konfirmasi Donasi melalui WA: 0821-1000-7849